Kamis, 12 Agustus 2010

Bila Leukosit Susut Atau Melejit


Sel darah putih atau Leukosit merupakan "bala tentara" kita. Tugasnya melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri, atau sejenisnya. Pendek kata, leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, manusia tidak luput dari serangan berbagai macam kuman pembawa bibit penyakit. Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa merobohkan tubuh, berkat pasukan tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan tempur itu adaiah sel darah putih yang dikenal dengan sebutan leukosit.

Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagi kuman. Nah, di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang melawan kuman hingga tuntas.

Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan membengkak serta mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari peperangan kuman melawan sel darah putih.

Jika set darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal. Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk membantu sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel darah putih dalam tubuh kita.

Gangguan sumsum tulang

Sebagian orang pernah mengalami kekurangan sel darah putih atau disebut leukopenia. Kondisi ini terjadi bila jumlah sel darah putih kurang dari 5.000 dalam setiap tetes darah. Manusia normalnya memiliki sel darah putih berjumlah 5.000 hingga 10.000 dalam setiap tetes darahnya.

Dijelaskan oleh Dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD-KHOM, leukopenia bisa dikarenakan sumsum tulang mengalami gangguan. "Sumsum tulang merupakan produsen sel darah putih. Jika sumsum tulang bermasalah, otomatis jumlah sel darah putih akan mengalami gangguan juga," ujarnya.

Leukopenia juga bisa disebabkan oleh infeksi. Disebutkan oleh Dr. Noorwati, infeksi dari kuman atau bakteri bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih. Kurangnya sel darah putih juga bisa terjadi karena adanya penyakit autoimun seperti HIV/AIDS atau lupus.

Pengaruh obat-obatan seperti efek dari kemoterapi pun bisa menyebabkan terjadinya leukopenia. Beberapa jenis obat yang digunakan pada kemoterapi bisa merusak sumsum tulang, sehingga produksi sel darah merah menurun. Meski demikian, kondisi ini
tidak selalu terjadi pada tiap orang, bergantung kondisi masing-masing pasien.

Namun, keadaan ini tidak berlangsung lama pada pasien yang menjalani kemoterapi. "Biasanya jumlah sel darah putih akan menurun selama beberapa hari. Ini disebabkan efek obat kemoterapi, tetapi kemudian leukosit akan kembali pada jumlah normal lagi," tuturnya.

Kanker darah

Penyebab lain dari leukopenia adaiah kanker, terutama kanker darah. "Banyak orang beranggapan bahwa kanker akan memicu jumlah leukosit. Padahal, kanker juga bisa menurunkan kadar leukosit. Apalagi jika kanker tersebut sudah menyerang sumsum tulang dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab ini yang seringkali luput atau menipu perhatian dokter," ungkap Dr. Noorwati.

Kekurangan sel darah putih bisa menyebabkan seseorang rentan terserang penyakit ataupun infeksi. Bahkan, penyakit ringan seperti flu saja bisa membuat pasien leukopenia menderita hebat.

"Ini diakibatkan kurangnya pasukan tempur dalam tubuh. Penyakit yang seharusnya bisa dengan mudah ditangani oleh tubuh menjadi sulit sembuh," sebut dokter di RS Kanker Dharmais, Jakarta ini.

Atasi penyebabnya

Leukopenia seringkali diketahui ketika pasien memeriksakan diri ke dokter karena keluhan penyakit. Penyakit yang dialami itu kerapkali merupakan gejala dari leukopenia.

Cara tercepat untuk mengetahuinya adaiah dengan melakukan tes jumlah darah putih. Kemudian dokter akan memeriksa penyebab terjadinya penurunan jumlah sel darah putih. Jika sudah diketahui, barulah bisa ditentukan cara pengobatannya.

Untuk saat ini, diungkapkan Dr. Noorwati, cara paling efektif untuk menangani leukopenia adalah dengan mengatasi penyebabnya. "Jika leukopenia disebabkan oleh infeksi, obati saja infeksinya. Jika disebabkan oleh kanker, obati kankernya," katanya.

Ia pun menambahkan, belum ada pola makan atau diet yang berhubungan untuk menambah jumlah sel darah putih.

"Kalau leukopenia dikarenakan kanker, pola makan tidak bisa menaikkan jumlah leukosit. Karena itu, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang lebih untuk membantu proses pemulihan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar