Selasa, 10 Agustus 2010

OSTEOPOROSIS


Osteoporosis, atau tulang keropos adalah suatu penyakit yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan struktur dari jaringan tulang, menyebabkan keregasan tulang dan meningkatkan resiko terjadinya fraktur (patah tulang) terutama pada tulang paha, tulang belakang dan tulang lengan.
Insidennya dapat terjadi pada wanita dan laki-laki, dan merupakan suatu penyakit yang dapat dicegah dan diobati.
Apa itu tulang ?
Tulang merupakan jaringan yang hidup dan tumbuh.  Tulang terdiri sebagian besar dari kolagen, suatu protein yang membentuk rangka tulang yang lunak dan kalsium fosfat merupakan mineral yang membuat keras dan kuat rangka tersebut.
Kombinasi dari kolagen dan kalsium membuat tulang lentur dan kuat,  yang akan membantu menahan tekanan. Lebih dari 99% dari kalsium tubuh terdapat pada  tulang dan gigi, sisanya 1 % terdapat pada darah.
Selama hidup anda, tulang yang tua disingkirkan (resorpsi) dan tulang yang baru dibentuk pada rangka (formasi). Selama masa anak-anak  dan remaja, tulang baru di bentuk lebih cepat daripada tulang lama (yang disingkirkan), sehingga tulang menjadi lebih besar, berat dan padat. Formasi tulang lebih cepat dibandingan resorpsi tulang sampai massa tulang puncak (kekuatan dan kepadatan tulang maksimum) yang dicapai sekitar usia 30. Setelah usia ini, resorpsi tulang akan melampaui formasi tulang.
Untuk wanita, kehilangan massa tulang paling cepat terjadi setelah menoupause dan hal itu berlanjut terus. Osteoporosis yang sebagian besar mempengaruhi wanita juga mempengaruhi laki-laki yang akan berkembang ketika resorpsi tulang terjadi terlalu cepat atau ketika formasi terjadi terlalu lambat. Osteoporosis kemungkinan akan terjadi jika anda tidak mencapai massa tulang puncak selama waktu pembentukan tulang.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT ANDA UBAH :
  • JENIS KELAMIN - kemungkinan anda terkena osteoporosis lebih besar bila wanita. Wanita memiliki jaringan tulang yang kurang dan kehilangan tulang lebih cepat dibandingkan pria oleh karena perubahan yang terjadi terkait menopause.
  • USIA – semakin tua usia anda, resiko anda terkena osteoporosis semakin besar. Tulang anda menjadi lebih tipis dan lemah seperti bertambahnya usia anda.
  • UKURAN TUBUH – wanita dengan tulang yang tipis dan kecil memiliki resiko yang lebih besar
  • RAS – wanita Asia dan Kaukasia memiliki resiko yang paling tinggi. Wanita Afro-Amerika dan Hispanik memiliki resiko yang lebih rendah akan tetapi resiko yang signifikan.
  • SEJARAH KELUARGA – resiko fraktur dapat terjadi karena bagian dari keturunan. Anda yang memiliki orang tua dengan sejarah terjadinya fraktur, kemungkinan juga akan terjadi penurunan massa tulang dan beresiko terjadi fraktur
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG DAPAT ANDA UBAH :
HORMON SEX – Ketiadaan menstruasi yang abnormal pada periode menstruasi (amenorrhea), kadar estrogen yang rendah (menoupause) dan kadar testoteron pada laki-laki yang rendah dapat membawa kepada osteoporosis.
ANOREKSIA NERVOSA- Ditandai dengan rasa takut yang tidak rasional akan kelebihan berat badan, kelainan pola makan ini dapat meningkatkan resiko osteoporosis
ASUPAN KALSIUM DAN VITAMIN D – Pola makan yang rendah kalsium dan vitamin D akan membuat anda cenderung kehilangan massa tulang.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN – Penggunaan jangka panjang glukokortikoid dan beberapa anti konvulsan dapat menyebabkan terjadinya kehilangan kepadatan tulang dan fraktur
GAYA HIDUP – Gaya hidup yang tidak aktif atau istirahat berbaring yang lama akan cenderung untuk melemahkan tulang
MEROKOK – Rokok buruk untuk tulang, juga untuk jantung dan paru-paru
ASUPAN ALKOHOL – Konsumsi alkohol yang berlebihan akan meningkatkan resiko kehilangan tulang dan fraktur
PENCEGAHAN
Untuk mencapai massa tulang yang optimal dan pembentukan jaringan tulang yang terus menerus, terdapat beberapa faktor yang harus anda pertimbangkan :
KALSIUM :
Suplai kalsium yang tidak mencukupi akan memiliki andil terjadi osteoporosis. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rendahnya asupan kalsium dikaitkan dengan rendahnya massa tulang, kehilangan tulang yang cepat, dan angka kejadian fraktur yang tinggi.
Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu rendah lemak seperti : susu, yogurt, keju dan es krim; sayuran berdaun hijau tua seperti : brokoli, bayam,  sayuran lainnya; ikan sardin dan salmon dengan tulangnya; tahu; kacang almond; dan makanan yang diperkaya dengan kalsium, seperti jus jeruk, sereal dan roti.
REKOMENDASI ASUPAN KALSIUM (mg/hari)
NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES (1997)
osteoporosis
VITAMIN D :
Vitamin D memainkan peranan penting pada penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Vitamin D secara alami dibentuk di kulit melalui paparan sinar matahari. Sementara banyak orang yang mampu mendapat cukup vitamin D secara alami, ada beberapa penelitian memperlihatkan produksi vitamin D menurun pada manula, pada orang yang lebih banyak berada di dalam rumah dan pada orang-orang  selama musim dingin.  Tergantung pada situasi , anda mungkin memerlukan supplemen untuk memastikan asupan vitamin D harian antara 400-800 UI (Unit Internasional).
LATIHAN :
Seperti halnya otot, tulang merupakan jaringan hidup yang memiliki respon terhadap latihan dengan menjadi lebih kuat. Latihan beban merupakan yang terbaik untuk tulang anda sebab akan memaksa anda melawan gravitasi. misal : jalan-jalan, mendaki, jogging, menaiki tangga, latihan beban, tenis dan dansa.
MEROKOK :
Merokok berakibat buruk pada tulang anda, juga jantung dan paru-paru. Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dibandingkan bukan perokok dan mereka sering mendapat menopause lebih dini. Merokok juga menyebabkan penyerapan kalsium dari makanan rendah.
ALKOHOL :
Konsumsi alkohol secara rutin 2 – 3 ons sehari dapat merusak tulang rangka, bahkan pada pria dan wanita muda. Mereka yang peminum berat lebih cenderung kehilangan tulang dan fraktur, sebab selain karena nutrisi yang buruk dan juga meningkatkan resiko terjatuh.
OBAT-OBATAN YANG MENYEBABKAN KEHILANGAN TULANG :
Penggunaan jangka panjang panjang:
Glukokortikoid (obat yang banyak diresepkan berbagai penyakit termasuk : arthritis, asthma, penyakit Crohn, lupus dan penyakit lain pada paru-paru, ginjal dan hati) dapat menyebabkan kehilangan kepadatan tulang dan fraktur.
Phenytoin dan barbiturat; obat anti kejang.
Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) yang digunakan untuk mengobati endometriosis.
Preparat alumunium untuk antasida; pengobatan kanker tertentu dan kelebihan hormon tiroid.
GEJALA-GEJALA
Osteoporosis sering disebut “silent disease” karena kehilangan tulang terjadi tanpa gejala. Orang mungkin tidak mengetahui bahwa mereka terkena osteoporosis sampai tulang mereka menjadi lemah sehingga bila mendadak adanya ketegangan pada tulang, tabrakan dan terjatuh akan menyebabkan faktur pada tulang seperti pada tulang paha atau kolaps tulang belakang. Kolaps tulang belakang biasanya dimulai dengan rasa sakit yang parah dibagian punggung, kehilangan tinggi atau kelainan (deformitas) tulang belakang seperti kiposis (postur tubuh bongkok yang parah)
DETEKSI
Berkenaan dengan pengukuran medis yang lengkap, dokter anda mungkin merekomendasikan bahwa massa tulang anda untuk diukur. Pengukuran dengan alat ukur BMD (Bone Mineral Density)merupakan cara terbaik untuk menentukan kesehatan tulang anda.
Pengukuran BMD dapat mengindentifikasi osteoporosis, menentukan resiko  terjadinya fraktur dan mengukur respon pengobatan osteoporosis yang dijalani.
Alat BMD digunakan sebagai :
  • Mendeteksi kepadatan tulang yang rendah sebelum terjadinya fraktur
  • Menegakkan diagnosa osteoporosis jika anda telah mengalami satu atau lebih fraktur
  • Memperkirakan kemungkinan fraktur di masa mendatang
  • Menentukan kehilangan angka tulang anda dan/ atau memonitor manfaat dari pengobatan jika pengukuran dilakukan pada dengan interval satu tahun atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar